Wednesday, January 4, 2017

Relokasi Terminal Malengkeri


PENGHUBUNG. Terminal Malengkeri di ruas Jalan Sultan Alauddin yang merupakan salah satu ruas tersibuk di Kota Makassar, menjadi penghubung dengan beberapa kabupaten di bagian selatan Sulawesi Selatan. Selain itu, lokasi terminal relatif dekat dengan pusat kota dan kawasan bisnis di Makassar. (Foto: Asnawin)





Kamis, 05 Januari 2017




Relokasi Terminal Malengkeri


Terminal Tamalate yang juga sering disebut Terminal Malengkeri, Makassar, sudah menjadi solusi jangka panjang dalam menangani kepadatan trafik angkutan umum yang tidak berbanding lurus dengan kapasitas dan infastruktur publik di Makassar.
Paling mendesak itu di Terminal Malengkeri, selain memang kapasitasnya sudah tidak memadai, lokasinya juga kurang strategis dan bahkan kadang memicu kepadatan atau kemacetan di ruas jalan sekitarnya.
Terminal Malengkeri di ruas Jalan Sultan Alauddin yang merupakan salah satu ruas tersibuk di Kota Makassar, menjadi penghubung dengan beberapa kabupaten di bagian selatan Sulawesi Selatan. Selain itu, lokasi terminal relatif dekat dengan pusat kota dan kawasan bisnis di Makassar.
Terminal tersebut kerap menjadi pemicu kemacetan lantaran jumlah angkutan umum yang melintas tidak sebanding dengan kapasitas terpasang, sehingga memanfaatkan areal sekitar dan mengakibatkan kemacetan.
Kondisinya tidak memadai, juga kerap menjadi bilang macet. Opsi paling memungkinkan itu direlokasi. Khusus Terminal Malengkeri dinilai masih cukup representatif dalam melayani trafik kendaraan angkutan umum kendati dalam pengelolaan dan pengembangan kurang optimal, apalagi terminal di Makassar itu dikelola secara profesional oleh Perusahaan Daerah, sehingga APBD tidak bisa masuk dalam pembenahannya.
Langkah tersebut akan disinergikan pula dengan kebijakan pelarangan aktivitas armada perusahaan otobus melakukan kegiatan operasional, menaikkan dan menurunkan penumpang di dalam kota.

Pete-pete

Pete-pete merupakan sebutan dari angkutan umum yang ada di kota Makassar. Pete-pete di Makassar berwarna biru muda, sehingga terlihat “ngjreng” di jalan-jalan kota. Pengalaman selama di Makassar, pete-pete ini sangat membantu saya untuk menuju beberapa destinasi wisata Makassar dan sekitarnya.
Dari pada jika saya menyewa kendaraan yang jatuhnya lebih mahal, dengan pete-pete ini kita bisa sekalian bercakap-cakap dengan penduduk setempat, juga sekaligus mengorek info seputar kota Makassar.
Sambil menikmati perjalanan, sang supir sering kali menyalakan lagu-lagu dengan volume yang agak kecang. Lagu yang diputar tiap pete-pete beragam tergantung supirnya, dari musik pop, dangdut, melayu bahkan sampai ada lagu yang melow-melow banget. Sambil menikmati lagu yang diputar, suasana jalan, pete-pete ini membawamu sampai tujuan :)
Angkutan pete-pete jumlahnya cukup banyak dan mudah dijumpai, sehingga kita tak perlu lagi menunggu terlalu lama, bahkan menunggu angkutan bukan di jalan besar pun tidak sampai  10 menit. Pete-pete ini terbagi dalam berbagai trayek yang menelusuri sampai ke sudut-sudut kota Makassar dan sekitarnya.

Nama: Sunarti Anjarwati
NIM: 10533801815
Kelas: III/D
Jurusan: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Tugas menulis esai

No comments:

Post a Comment